Dibaca 5
Oleh: Wajidi Sayadi
Di antara penggalan atau cuplikan dari apa yang disampaikan dalam pengkajian rutin Jumat malam di Masjid al-Jamaah Pontianak, mengenai tingkatan pembersihan diri manusia.
Manusia dengan segala kelemahan dan kekurangannya tetap harus selalu berusaha untuk bisa dekat-sedekatnya bersama Allah sebagai tujuan utama dalam hidup. namun dengan segala kekotoran diri manusia itulah yang menjadi penghalang.
Membersihkan diri dari berbagai kotoran merupakan kewajiban.
Ada empat tingkatan manusia dalam usahanya membrsihkan diri, sebagaimana dinyatakan imam al-Gazali:
والطهارة لها أربع مراتب المرتبة الأولى تطهير الظاهر عن الأحداث وعن الأخباث والفضلات المرتبة الثانية تطهير الجوارح عن الجرائم والآثام المرتبة الثالثة تطهير القلب عن الأخلاق المذمومة والرذائل الممقوتة المرتبة الرابعة تطهير السر عما سوى الله تعالى وهي طهارة الأنبياء صلوات الله عليهم والصديقين
Ada empat tingkatan dalam usaha membersihkan diri bagi manusia, yaitu:
- Membersihkan anggota badan yang tampak zhahir nyata dari hadas, dan najis.
- Membersihkan diri dari maksiat dan dosa.
- Membersihkan hati dari akhlak tercela dan perbuatan buruk yang dibenci dalam agama.
- Membersihkan sirr dari selain Allah Ta’ala. Tingkatan yang keempat ini adalah taharahnya para nabi dan siddiqin.
Terkadang manusia merasa tidak senang dan jijik ketika pakaian, tubuhnya atau tempatnya disentuh atau terdapat najis, pasti segera disebrsihkan.
Berbeda ketika hatinya kotor dengan penyakit dunia, dendam, iri, serakah, justru merasa biasa-biasa saja, padahal kotoran hati jauh lebih berbahaya dari pada kotoran najis lahiriah.
Semoga Allah senantiasa menata hati, jiwa, dan pikiran sehingga senantiasa membersihkan diri, baik dari najis lahiriah maupun najis kotoran hati.
semoga Bermanfaat.
Pontianak, Jumat, 15 Nopember 2024