Dibaca 4
Oleh: Wajiidi Sayadi
Materi ini bagian dari apa yang disampaikan pada Kajian Hadis rutin Ahad malam antara magrib-isya di Masjid Raya Mujahidin Pontianak (1/09-2024).
Pembahasan kali ini masalah ilmu.
Umumnya ketika bicara masalah keutamaan ilmu selalu mengutip penggalan ayat:
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu.
Ayat ini seutuhnya dan lengkapnya adalah:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. al-Mujadalah, 58: 11).
Al-Imam Jalaluddin as-Suyuthiy mengutip riwayat Ibnu Abi Hatim bersumber dari Muqatil bahwa ayat ini turun pada hari jumat. Pada saat itu orang-orang yang berperang di perang Badar berdatangan, sementara tempat sempit dan sudah penuh. Adapun orang-orang yang sudah berada lebih dahulu di tempat itu tidak memberi tempat duduk sehingga mereka berdiri di atas kaki mereka. Lalu Rasulullah SAW. meminta berdiri beberapa orang dan memberi tempat duduk kepada mereka para pejuang Badar di tempatnya. Orang-orang itu merasa enggan dan protes dengan hal itu, sehingga turunlah ayat tersebut. (as-Suyuthi, Lubab an-Nuqul fi Asbab an-Nuzul…. ).
Setelah memperhatikan ayat tersebut secara utuh dan lengkap dengan asbab an-nuzul-nya, dapat dipahami pesan utamanya selain masalah iman dan ilmu, juga masalah akhlak.
Nabi SAW. memberi penghargaan dan penghormatan kepada para veteran pejuang perang Badar dengan cara memberinya fasilitas berupa tempat duduk secara khusus walaupun mereka terlambat, sementara yang lainnya disuruh berdiri.
Inilah namanya Akhlak yang dicontohkan Rasulullah SAW. memberi penghargaan dan pemuliaann kepada orang-orang yang berjasa dalam perjuangan besar yakni menegakkan kebenaran dan keadilan melalui perang Badar.
Keberhasilan dalam perang Badar adalah sebuah prestasi yang gemilang.
Kita menghormati orang tua, menghormati para guru dan para ulama karena jasa mereka sangat besar terhadap kita.
Orang yang berakhlak seperti inilah yang diangkat derajatnya oleh Allah bersama orang-orang beriman dan berilmu.
Orang beriman dan berilmu, tapi tidak berakhlak, kurang adab dan kurang ajar, boleh jadi derajatnya tidak diangkat oleh Allah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, Beliau pun menjawab:
تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ
“Takwa kepada Allah dan akhlak yang baika.” (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah).
Dalam hadis lainnya, Rasulullah SAW. bersabda:
مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ
“Tidak ada yang lebih berat dalam timbangan daripada akhlak yang baik, dan sesungguhnya orang yang berakhlak baik akan mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat.” (HR. Tirmidzi dari Abu ad-Darda’).
Semoga Bermanfaat
Pontianak, 1 September 2024