BUAH DAN HASIL DARI KERJA DAN MEMBANTU SECARA IKHLAS

Oleh: Wajidi Sayadi

 

Selama dalam kegiatan sertifikasi pembimbing manasik Haji telah disepakati dan ditentukan petugas imam shalat dan penceramah. Pada hari kedua yang bertugas menyampaikan ceramah subuh adalah seorang peserta dari Lampung.

Serius mendengar ceramah subuh di Mushalla University Hotel tempat pelaksanaan Sertifikasi Pembimbing Haji, pak Ust. menceritakan suatu kejadian di daerahnya di Lampung.

Ketika petugas penggali kuburan sedang menggali kuburan untuk jenazah yang hendak dikuburkan hari itu, ternyata galiannya menyerempet pada kuburan lama di sampingnya, akhirnya terbongkar dari kuburan salah satu mayat yang masih utuh dan bersih serta mengeluarkan bau yang sangat harum.

Setelah ditelusuri kuburan siapa yang terbongkar oleh petugas kuburan yang salah gali, akhirnya diketahui bahwa itu adalah kuburan dari seorang tukang pijat di kampung itu yang wafatnya sekitar lima tahun lalu.

Biasanya mayat yang sudah dikuburkan lama sekitar lima tahun, tubuhnya sudah rusak, bahkan hancur dan berbau.

Namun kejadian ini, justru masih utuh bersih dan mengeluarkan bau yang sangat harum.

Apa yang terjadi pada mayat di kuburan ini dihubungkan dengan sifat perilaku dan pekerjaannya di masa hidupnya.

Ternya, pekerjaannya sebagai tukang pijat kampung semata-mata hanya menolong orang lain yang memerlukan bantuan pijatan terutama bagi mereka yang keluhan sakit.

Ia tidak pernah minta bayaran, apalagi pasang tarif. Namun ia menerma apa adanya, tidak pernah mengeluh, tidak menyesali, tidak menyinggung dan tidak menyakiti orang lain.

Semata-mata berbuat dan memberi manfaat kepada orang lain sesuai dengan kemampuannya.

Kesederhanaan, keikhlasan, hidup apa adanya, tenang, dan menyenangkan orang lain.

Inilah suatu kelebihan dan keistimewaan orang tersebut.

Kecerobohan penggali kuburan mengakibatkan kuburan seorang tukang pijat kampung ini terbongkar yang ternyata tubuhnya masih utuh dan mengeluarkan bau yang sangat harum.

Mudah-mudahan ini merupakan tanda keistimewaan orang tersebut diperlihatkan oleh Allah sebagai buah dan hasil dari keikhlasannya membantu siapa pun tanpa pamrih.

Semoga kejadian ini dapat menginspirasi

Yogyakarta, 22 Agustus 2024

Posted in: Kajian Islam

Leave a Comment