TILAWAH TADABBUR AL-QUR’AN (TTQ) DAN POTENSI DIRI MANUSIA

Selama di arena Musabaqah Tilawah al-Qur’an (MTQ) tingkat Provinsi Kalimantan Barat ke 31 di Kabupaten Sanggau perhatian terarah dan tertuju pada al-Qur’an. Momentum al-Qur’an yang tengah diperlombakan dalam berbagai cabang; tilawah (bacaan), hifzhil (hapalan), syarhil, fahmil, tulisan kaligrafi, dan lomba makalah karya ilmiah al-Qur’an sebagai apresiasi dan wujud kecintaan al-Qur’an dan mendakwahkan al-Qur’an.
Sebagai motivasi dan inspirasi dalam rangka meraih harapan dan tujuan pelaksanaan MTQ ini, maka diperlukan juga Tadabbur al-Qur’an. Oleh karena itu, tulisan ini diberi judul Tilawah dan Tadabbur al-Qur’an (TTQ).
Membaca al-Qur’an sudah merupakan kebiasaan sehari-hari bagi umat Islam baik ketika shalat maupun di luar waktu shalat. Dalam al-Qur’an, Allah Ta’ala memerintahkan:
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ
Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu. (QS. Al-‘Ankabut, 29: 45).
Dalam hadis, Nabi SAW. juga memerintahkan:
إقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
Bacalah al-Qur’an karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya. (HR. Muslim dari Abu Umamah al-Bahiliy).
Al-Qur’an dibaca dengan fasih dan irama serta lantunan suara yang indah dan merdu, juga perlu kelanjutannya dengan Tadabbur terhadap apa yang dibaca. Al-Qur’an sendiri menegaskan:
كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِه وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ
(Al-Qur’an ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) yang penuh berkah supaya mereka menghayati ayat-ayatnya dan orang-orang yang mempunyai al-albab mendapat pelajaran. (QS. Shad, 38: 29).
Dalam ayat ini menyampaikan beberapa hal penting, antara lain:
1. Al-Qur’an adalah مُبٰرَكٌ (Mubarak), artinya penuh berkah. Maksudnya al-Qur’an mengandung kebaikan yang berlimpah dan berkesinambungan serta beraneka macam. Memberi manfaat hikmah dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai albab dan men-tadabbur al-Qur’an.
2. Ayat-ayat al-Qur’an yang dibaca itu hendaknya di-Tadabbur (لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِه). Tadabbur artinya sungguh-sungguh memperhatikan, memikirkan, memahami secara seksama dan mendalam, dan menghayati apa yang dibaca dari al-Qur’an itu.
3. Ayat-ayat al-Qur’an yang dibaca dapat diambil hikmah pelajaran darinya. (ولِيَتَذَكَّر).
4. Mempunyai dan menggunakan albab, اُولُوا الْاَلْبَابِ (lubuk hati terdalam). Al-Albab adalah kata bentuk jamak dari Lubb yang berarti inti atau lubuk hati.
Dalam al-Qur’an beberapa istilah bahasa Indonesia yang biasa digunakan untuk terminologi “hati”.
Istilah Hati adalah sebuah nama yang mencakup seluruh lapisan batin dalam diri manusia.
Pada batin manusia ini ada bagian luar hati, ada bagian dalam hati, dan ada bagian terdalam hati.
Lapisan pertama, bagian luar atau permukaan hati namanya ash-Shadr biasa diterjemahkan “dada”, maksudnya sebagai casing atau wadah.
Diibaratkan seperti rumah, Shadr adalah halaman atau area yang mengelilinya.
Allah berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (QS. Luqman, 31: 23).
Dalam ayat lainnya menjelaskan:
فَاِنَّهَا لَا تَعْمَى الْاَبْصَارُ وَلٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوْبُ الَّتِيْ فِى الصُّدُوْرِ
Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang berada dalam dada. (QS. Al-Hajj, 22: 46).
Lapisan kedua, namanya Qalbu sebagai sumber cahaya iman, takwa, cinta, dan ridha.
Lapisan ketiga namanya Fuad, yakni Hati Nurani. Fuad merupakan Lokus Ma’rifat dan penyaksian. Fuad terletak di tengah-tengah Qalbu, sebagaimana Qalbu terletak di tengah-tengah Shadr. Allah berfirman:
مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَاٰى
Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. (QS. An-Najm, 53: 11).
Lapisan keempat namanya Lubbun (jamak-nya albab) artinya Lubuk Hati atau inti, lubuk hati terdalam. Pada Lubb atau Lubuk Hati inilah tempatnya cahaya Tauhid yang paling sempurna dan kekuatan yang paling agung. Allah berfirman:
وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ
Siapa yang dianugerahi hikmah, sungguh dia telah dianugerahi kebaikan yang banyak. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran (darinya), kecuali ululalbab. (QS. Al-Baqarah: 269).
Orang-orang yang menggunakan Lubuk Hati sebagai sumber penglihatan dan pancaran cahaya tauhid tertinggi ketika membaca al-Qur’an akan mendapat hikmah pelajaran terbesar dari al-Qur’an itu sendiri.
Dalam kaitannya dengan Tadabbur al-Qur’an meliputi pengetahuan, renungan, perhatian serius seksama, pemahaman terhadap nama surat, ayat, arti dan kaedah, maksud, tujuannya serta hikmahnya, keutamaan, keberadaan, latar belakang, dan atau konteksnya.
Semoga
Wallahu A’lam bi ash-Shawab
Sanggau, 27 Agustus 2023
Posted in: Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Kajian Islam

Leave a Comment