MENGENAL SEKILAS SEJARAH DAN PERAN MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI)

(Hari Lahirnya ke 46; Tanggal 26 Juli 1975-26 Juli 2021)
Hari ini, Senin 26 Juli 2021, Majelis Ulama Indonesia (MUI) genap berusia 46 tahun sejak kelahirannya 26 Juli 1975 bertepatan 7 Rajab 1395 H.
Memperingati hari lahirnya hari ini dengan Kegiatan Annual Meeting yang in Syaa Allah akan dihadiri dan memberi Presiden RI Ir. Joko dan Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Penasehat.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) berdiri tahun 1975 sebagai hasil musyawarah para ulama, cendekiawan dan zuama yang berasal dari seluruh Indonesia; 26 orang ulama dari 26 Provinsi pada waktu itu, 10 orang ulama dari ormas-ormas Islam tingkat pusat, yaitu, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Syarikat Islam, Perti atau Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Al-Washliyah, Mathlaul Anwar, GUPPI, PTDI, DMI dan Al-Ittihadiyyah, 4 orang ulama dari Dinas Rohani Islam, Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan POLRI serta 13 orang tokoh/cendekiawan. Musyawarah ini menghasilkan kesepakatan membentuk sebuah organisasi wadah bermusyawarahnya para ulama. zuama dan cendekiawan muslim, yang tertuang dalam sebuah “Piagam Berdirinya MUI,” yang ditandatangani oleh seluruh peserta dan inilah disebut Musyawarah Nasional Ulama Pertama.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) berdiri tahun 1975, yakni 30 tahun setelah Indonesia Merdeka. Para ulama menilai pada masa itu adalah momentum yang tepat sebagai masa kebangkitan umat Islam kembali, setelah 30 tahun energi umat ini telah banyak terserap dan focus dalam perjuangan politik kelompok, sektarian, dan kurang peduli terhadap persoalan kesejahteraan spiritual umat secara keseluruhan.
Hari ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah berusia 46 tahun, suatu usia yang bisa dianggap memasuki usia dewasa. Namun dalam perkembangannya pasti telah melalui dinamika yang sangat produktif sesuai dengan perkembangan dan tuntutan era dan zamannya.
Dalam sejarah perkembangannya Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah dipimpin oleh para ulama, yaitu:
1. Prof. Dr. Buya Hamka (1975-1981)
2. KH. Syukri Ghazali (1981-1983)
3. KH. Hasan Basri (1983-1990)
4. Prof. KH. Ali Yafie (1990-2000)
5. KH. M. Sahal Mahfudz (2000-2014)
6. Prof. Dr. M. Din Syamsuddin (2014-2015)
7. Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin (2015-2020)
8. KH. Miftahul Achyar (2020-sekarang)
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan segala dinamikanya akan semakin meneguhkan jati dirinya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang semakin maju bermartabat mulia dan berkualitas khairu ummah, yang menekan pada nilai-nilai persamaan (al-musawah), keadilan (al-‘adalah), moderat (at-tawassuth), dan demokrasi yang Islami (asy-syura).
Sehubungan dengan harapan mulia ini, maka Majelis Ulama Indonesia mempunyai orientasi dan peran yaitu:
1. Orientasi diniyah (mendasari semua kegiatan dan Langkah pada nilai dan ajaran Islam yang kaffah).
2. Irsyadiyah (dakwah wal Irsyad),
3. Istijabiyah (memberikan jawaban postif dan responsif yang dihadapi umat),
4. Hurriyah (independen),
5. Ta’awuniyah (semangat tolong menolong untuk kebaikan dan ketakwaan membela kaum lemah, meningkatkan harkat dan martabat umat),
6. Syuriyah (demokratis, akomodatif, dan aspiratif terhadap berbagai aspirasi dan persoalan yang berkembang,
7. Tasamuh (toleransi dan moderat dalam menghadapi permasalahan khilafiyah),
8. Qudwah, (pelopor dan teladan untuk kemaslahatan umat),
9. Duwaliyah, (aktif memperjuangkan perdamaian dan tatanan dunia sesuai ajaran Islam.
Adapun peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah sebagai:
1. Pewaris tugas para Nabi (Waratsatul Anbiya’).
2. Pemberi fatwa
3. Pembimbing dan pelayan Umat (Ra’iy wa Khadim al-Ummah),
4. Penegak Amar Ma’ruf dan Nahy Munkar
5. Pelopor Gerakan Tajdid
6. Pelopor Gerakan Perbaikan umat (Ishlah al-Ummah) dengan cara: himayah al-ummah (memelihara kehidupan umat), memperkuat dan memberdayakan kehidupan umat (Taqwiyah al-ummah), dan mempersatukan umat (Tauhid al-ummah).
7. Pengemban kepemimpinan umat (Qiyadah al-ummah).
Inilah sederetan orientasi dan peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang sangat berat tantangannya, dari masa ke masa. Apalagi saat ini menghadapi umat yang sudah sangat kritis, yang terkadang tidak etis. Semuanya tak lepas dari dukungan tranformasi teknologi informasi yang semakin canggih melalui media social online serta intervensi dunia global.
Selamat Hari Lahir Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke 46. Semoga orientasi dan peran mulianya mengantarkan pada kehidupan umat dan bangs aini semakin maju, bermartabat dan mulia.
Pontianak, 26 Juli 2021
Posted in: Uncategorized

Leave a Comment