KEHILANGAN LAGI SEORANG ULAMA AHLI HADIS INDONESIA

Ahad malam, 11 Juli 2021 mendapat berita duka Inna Lillahi wa Inna Ilaihi raji’un telah berpulang ke Rahmatullah Dr. KH. Ahmad Lutfi Fathullah, MA. dalam usia 57 tahun. Suatu kabar duka yang menyentak hati sangat sedih, membuat air mata tak terasa menetes air mata duka kesedihan.
Tahun ini adalah tahun kesedihan kita mengalami suatu ujian dan cobaan yang luar biasa.
Hampir setiap hari dapat kabar duka Inna Lillahi wa Inna Ilaihi raji’un telah berpulang ke Rahmatullah hamba Allah. Sahabat, keluarga, guru, tokoh, ulama, pengasuh dan pimpinan lembaga, ormas, pondok pesantren, kali ini benar-benar terasa sedih kehilangan sosok guru, dosen, panutan, ulama hadis yang sangat tawadhu’, sederhana dan tidak suka berdebat, guru kami, Dr. KH. Ahmad Luthfi Fathullah, MA.
Beliau lahir di Jakarta, 25 Maret 1964. Selesai di Pondok Pesantren Modern Gontor, melanjutkan Pendidikan S1 di Universitas Damaskus Shuriah, S2 di Universitas Jordan. Lalu, Program Doktor di Universitas Kebangsaan Malaysia. Semuanya dalam bidang Ilmu Hadis.
Beliau meraih gelar Doktor bidang Hadis tahun 2000 dengan menulis Disertasi Takhrij Hadis Kitab Durratun Nashihin dalam tiga Jilid.
Beliau men-Takhrij 844 hadis dalam Kitab Durratun Nashihin karya Utsman ibn Hasan ibn Ahmad asy-Syakir al-Khubawiy (1241 H/1824 M) selama 3,5 tahun dengan menggunakan hampir 600 referensi yang terdapat di lebih 10 perpustakaan di lima negara, yaitu Turki, Shuria, Yordania, Malaysia, dan Indonesia.
Saya banyak belajar ilmu hadis dari Beliau di Program Pascasarjana Uniersitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sekitar tahun 2002-2006.
Ketika sedang menulis Disertasi tentang Ilmu Kritik Hadis, saya diberi kesempatan seluas-luasnya berkunjung ke kediaman dan Perpustakaan Beliau di Yayasan Baitul Mugni Jl. Gatot Subroto Jakarta Pusat.
Ketika saya menulis Disertasi tentang Aplikasi Ilmu Kritik Hadis terhadap Riwayat Asbab an-Nuzul dalam Tafsir Al-Maragi, Beliau menyarankan agar semua riwayat Asbab an-Nuzul dalam Tafsir Al-Maragi dituntaskan penelitiannya, sebagaimana Beliau menuntaskan penelitian hadis dalam Kitab Durratun Nashihin.
Riwayat Asbab an-Nuzul dalam Tafsir Al-Maragi sebanyak 296 riwayat. Semuanya saya teliti, sesuai saran Beliau.
Penelitiannya belum selesai, sudah mencapai lebih 800 halaman. Atas arahan pembimbing Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, MA., dan Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA. agar dibatasi sesuai dengan kriteria riwayat asbab an-nuzulnya. Akhirnya, hanya 100 riwayat asbab an-nuzul yang diteliti dengan pendekatan Ilmu Kritik Hadis dengan tebal hampir 400 halaman.
Alhamdulillah, Beliau juga salah seorang Penguji Disertasi saya, pada hari Rabu 26 Juli 2006.
Beliau mendirikan Pusat Kajian Hadis (PKH) bermarkaz di Komplek Masjid Baitul Mugni Jakarta. Lalu dikembangkan di Cinagara Jawa Barat. Sudah sangat banyak karya dan Buku yang ditulisnya dalam cetakan dan digital bidang Hadis dan Ilmu hadis serta bidang lainnya.
Jasa baik pemurah dan peramah dalam mengajarkan ilmu hadis pada murid dan mahasiswanya sungguh sangat terasa dan berbekas.
Sangat beruntung bisa bergabung bersama Beliau dalam Group ASILHA, Asosiai Ilmu Hadis untuk Dosen Hadis seluruh Indonesia. Suatu Group yang murni benar-benar media silaturrahim dan belajar ilmu hadis, jauh dari share berita-berita politik.
Suatu kebahagiaan ketika bisa Bersama Beliau sebagai Dewan Hakim Musabaqah Hifzhil Hadis pada STQ Nasional tahun 2019 di Pontianak.
Selamat jalan Guru, dosen, dan ahli Hadis yang sangat bijak, peramah dan pemurah.
Jasa ilmu dan karyamu akan dikenang sepanjang masa dan menjadi bagian dari pilar pengembangan dan pembelajaran hadis dan ilmu hadis di Indonesia.
يَاأَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً فَادْخُلِي فِي عِبَادِي وَادْخُلِي جَنَّتِي
اللهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ الفاتحة
Pontianak, 11 Juli 2021
Posted in: Uncategorized

Leave a Comment