1. Shalat tarawih. Dalam bahasa hadis Nabi SAW. disebut Qiyam Ramadhan.. Nabi SAW. bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapa melaksanakan shalat sunat Qiyam Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap ridha Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang lalu. (HR. Bukhari dari Abu Hurairah).

Kata ”Qama” inilah yang kemudian menjadi ”Qiyam Ramadhan” oleh para ulama menyebutnya sebagai shalat tarawih. Pelaksanaannya spesial Ramadhan berjamaah di masjid lebih utama, baik laki-laki maupun perempuan, selama tidak ada halangan dan fitnah bagi mereka. Termasuk shalat witir di bulan Ramadhan dan digabungkan dengan tarawih, maka disunnatkan berjamaah. Shalat witir di luar Ramadhan, tidak boleh dilaksanakan secara berjamaah. Inilah namanya keutamaan spesial Ramadhan.

2. Termasuk melaksanakan i’tikaf Ramadhan terutama 10 malam terakhir.

Mengenai i’tikaf ini satu paket dengan perintah makan sahur dan buka puasa dalam al-Qur’an.

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ

Makan dan minumlah kamu hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (dating) malam. Dan jangan campuri mereka Ketika kamu (dalam keadaan) beri’tikaf di masjid. (QS. al-Baqarah: 187).

Lebih utama lagi berharap malam lailatul qadri, malam lebih mulia dari seribu bulan.

3. Tadarrus, artinya membaca, mendengar dan atau memperdengarkan bacaan al-Qur’an. Bahkan mengkaji al-Qur’an.

Nabi SAW. setiap malam Ramadhan memperdengarkan bacaan al-Qur’annya kepada malaikat Jibril. Ibnu Abbas meceritakan:

وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ

Setiap malam di bulan Ramadhan, malaikat Jibril dating menemui Nabi SAW. lalu keduanya mendaras atau bertadarrus al-Qur’an. (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas).

Atas dasar kebiasaan Nabi SAW. bersama malaikat Jibril, inilah yang dikenal sebagai tadarrus al-Qur’an.

4. Memperbanyak doa. Hakekat doa adalah ibadah. Berdoa berarti menyadari sepenuhnya akan keperluan kita kepada Allah, sekaligus mengakui seluruh kelemahan dan keterbatasan kita. Semakin banyak berdoa kepada-Nya, Allah semakin suka dan senang kepada kita. Doa orang puasa termasuk mendapat prioritas cepat dikabulkan. Rasulullah SAW.

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ دُونَ الْغَمَامِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَتُفْتَحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ

Ada tiga kelompok yang doanya tidak ditolak, yaitu pemimpin yang adil, orang berpuasa sampai berbuka, dan orang yang teraniaya. Allah mengangkatnya pada hari kiamat tanpa halangan dan pintu langit akan dibukakan baginya. (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah).

5. Tafthir, memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa. Nabi SAW. bersabda:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Siapa memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa, maka ia akan memperoleh pahala sama dengan pahala orang yang berpuasa tak kurang sedikitpun. (HR. Tirmidzi dari Zaid bin Khalid).

Demikian juga ibadah yang bernuansa sosial kemanusiaan lainnya, seperti zakat yang wajib, sedekah, infak, wakaf dan lain-lain sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Walaupun pada hakekatnya, bagi orang yang mampu, tidak hanya pada bulan Ramadhan saja, tapi kapan saja ia boleh infak dan sedekah untuk membantu orang lain. Adapun zakat mal atau zakat profesi wajib sesuai waktu sejak kepemilikan dan kemampuannya.

Semoga Allah memberikan hidayah, taufik dan kemudahan dalam melaksanakan amalan-amalan spesial dan utama tersebut selama bulan Ramadhan.

هدانا الله وإياكم أجمعين

Pontianak, 4 Ramadhan 1422 H/16 April 2021.