RAMADHAN: TERBUKA PINTU SURGA, PINTU LANGIT, PINTU RAHMAT

Pada moment Ramadhan, ada hal yang harus diyakini sepenuhnya bahwa bulan ini adalah waktu yang sangat mulia dan istimewa menuju kemenangan. Kalau mau menjadi mulia dan istimewa serta mendapatkan kemenangan, maka manfaatkanlah kemuliaan Ramadhan itu. Rasulullah SAW. bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ.
“Apabila tiba bulan Ramadhan terbuka pintu-pintu surga dan tertutup pintu-pintu neraka serta setan-setan pada terbelenggu. (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
Dalam hadis ini disebutkan begitu Ramadhan tiba, maka terbuka pintu-pintu surga.
Dalam hadis lainnya, Rasulullah SAW. menyebutkan begitu masuk Ramadhan, terbuka pintu-pintu langit..
إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِي
Apabila masuk Ramadhan terbuka pintu langit, tertutup pintu neraka Jahannam, dan setan-setan pada terbelenggu. (HR. Bukhari dari Abu Hurairah).
Dalam hadis lainnya Rasulullah SAW. menyebutkan yang terbuka pintu-pintu Rahmat.
إذا دخل رمضان فُتِّحَتْ أبواب الرحمة، وغُلِّقَتْ أبواب جهنم، وسُلْسِلَتْ الشياطين”.
Apabila masuk Ramadhan, terbuka pintu-pintu Rahmat, tertutup pintu-pintu neraka jahannam, dan terbelenggu para setan. (HR. Ahmad dari Abu Hurairah).
Tiga hadis ini semuanya bersumber dari Abu Hurairah.
Hadis pertama riwayat Muslim menyebutkan terbuka pintu surga.
Hadis kedua riwayat Bukhari menyebutkan terbuka pintu langit.
Hadis ketiga riwayat Ahmad menyebutkan menyebutkan terbuka pintu Rahmat.
Ketiga hadis ini disebut sebagai hadis mukhtalif (berbeda-beda), dalam pengertian tanawwu’ (beragam), bukan ta’arudh (bertentangan).
Ketiga hadis ini saling menjelaskan antara satu dengan hadis lainnya.
Pintu surga, itu juga yang disebut pintu langit, sebab langit dipahami sebagai yang tinggi, agung dan mulia. Puncak kemuliaan dan keagungan adalah surga. Demikian juga pintu Rahmat, maksudnya pintu surga, yakni puncak Rahmat Allah itu adalah terbukanya pintu surga.
Rahmat yang diperoleh dan dirasakan di dunia ini, hanya bagian terkecil dari Rahmat Allah, sepenuhnya adalah di akhirat kelak. Puncak rahmat Allah adalah surga. Orang masuk surga juga karena Rahmat Allah.
Rasulullah SAW. bersabda:
إِنَّ لِلَّهِ مِائَةَ رَحْمَةٍ أَنْزَلَ مِنْهَا رَحْمَةً وَاحِدَةً بَيْنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالْبَهَائِمِ وَالْهَوَامِّ فَبِهَا يَتَعَاطَفُونَ وَبِهَا يَتَرَاحَمُونَ وَبِهَا تَعْطِفُ الْوَحْشُ عَلَى وَلَدِهَا وَأَخَّرَ اللَّهُ تِسْعًا وَتِسْعِينَ رَحْمَةً يَرْحَمُ بِهَا عِبَادَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
“Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat. Salah satu di antaranya diturunkannya kepada kaum jin, manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Dengan rahmat itulah mereka saling berbelas kasih dan menyayangi. Dengannya rahmat itu pula binatang liar mengasihi anaknya. Dan Allah mempersiapkan 99 rahmat untuk Dia curahkan kepada hamba-hamba-Nya pada hari kiamat.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
Atau bisa juga dipahami, bahwa bulan Ramadhan terbuka sangat banyak rahmat Allah yang mengantarkan menuju ke surga.
Selama bulan Ramadhan hari pertama sampai akhir semuanya adalah rahmat. Pintu surga terbuka, artinya pintu rahmat sangat terbuka lebar. Dengan rahmat Allah itulah jalan menuju surga sangat terbuka lebar, dan menutup peluang untuk melakukan kejahatan.
Dengan Rahmat dan langit terbuka itulah doa cepat terkabul selama bulan Ramadhan, tidak ada penghalang.
Salah satu bentuk rahmat Allah ialah seluruh kebaikan dilipatgandakan nilai dan pahalanya tanpa batas. Walau amal kecil menurut pandangan mata kasar manusia, namun di sisi Allah nilainya sangat besar. Apalagi, ada satu malam disebut lailatul qadr, yang nilai dan kualitasnya lebih baik dari pada seribu bulan.
Kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan akan tertutupi oleh besarnya nilai kebaikan yang kita lakukan dibandingkan dengan kejahatan itu sendiri. Tertutupnya dosa oleh kebaikan yang sangat besar itulah yang disebut ghafur rahim.
Dalam pengertian lainnya, sebesar apa pun dosa manusia, akan diampuni oleh Allah selama ia sadar, istigfar dan bertobat.
Dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari bersumber dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW. bersabda:
“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa yang pernah dilakukannya akan diampuni. (HR. Bukhari).
Sebuah kisah dalam kitab Irsyad al-‘Ibad ila Sabil ar-Rasyad, menyebutkan ada seseorang yang selama hidupnya sering berbuat kejahatan dan lalai dari kewajiban agamanya. Ketika tiba bulan Ramadhan, ia menghormatinya, sadar dan tobat. Rajin puasa dan shalat bahkan ia mengganti beberapa kewajiban yang dilalaikannya.
Tetangga dan teman-temannya pada heran dan bertanya kepadanya, ada apa ini, kok penampilannya berubah? Ia menjawab, bulan ini adalah bulan tobat, bulan penuh rahmat, dan penuh berkah. Semoga dengan karunia Allah memaafkan segala dosa dan kesalahanku. Tak lama kemudian, ia meninggal dunia.
Ada seorang ulama bermimpi ketemu dengannya. Ulama tadi bertanya bagaimana sambutan Allah kepadamu? Ia menjawab, Allah mengampuni dosa-dosaku karena aku menghormati bulan Ramadhan.
Dengan dominasi rahmat Allah yang begitu besar dan luasnya selama Ramadhan ini, maka peluang berbuat kejahatan semakin sempit dan terhalang, maka itulah yang disebut tertutup neraka dan terbelenggu setan.
Semoga Allah selalu melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua dengan melipatgandakan pahala kebiakan dan menutupi, mendelete, menghapus semua kesalahan dan dosa. Pada akhirnya kita dimsukkan ke dalam Surga Puncak nikmat dan Rahmat Allah. Aamiin.
Pontianak, 3 Ramadhan 1422 H/15 April 2021 M.
Posted in: Kajian Islam

Leave a Comment