Dibaca 221
Judul dan Materi ini adalah khutbah jumat yang disampaikan di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, 9 April 2021 bertepatan 26 Sya’ban 1442 H.
Dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadhan, Nabi SAW. mengucapkan dan menyampaikan kepada umat Islam:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ
Sungguh telah datang Ramadhan kepada kalian sebagai bulan penuh berkah. Pada bulan Ramadhan, Allah mewajibkan puasa kepada kalian. (HR. Ahmad bin Hambal dari Abu Hurairah).
Hadis ini dipahami bahwa di antara kebiasaan nabi SAW. adalah mengucapkan atau menyampaikan kepada umat Islam “bahwa telah datang kepada kalian Ramadhan sebagai bulan penuh berkah”.
Ucapan ini sebagai ekspresi kegembiraan menyambut kedatangan Ramadhan dengan saling memberi motivasi, dan saling mendoakan untuk kebaikan bersama. Inilah yang kemudian populer dengan istilah Marhaban ya Ramadhan (Selamat datang bulan ramadhan, Selamat menunaikan bulan puasa Ramadhan).
Selain itu, juga perlu mempersiapkan diri sebagai modal dan bekal menyambut bulan Ramadhan, antara lain: mempersiapkan kesehatan fisik, mental, dan spiritual dan memperbaiki hubungan harmonis keluarga dan sosial serta ketersediaan kebutuhan pokok.
Diriwayatkan dari ‘Ubaidillah bin Mihshan, Rasulullah SAW. bersabda:
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
Siapa di antara kalian telah merasa aman di lingkungannya, sehat fisiknya, telah cukup kebutuhan pokoknya setiap hari, maka ia seperti dunia dalam genggamannya (HR. Tirmidzi).
Dalam hadis ini, ada tiga hal mendasar sebagai sarana ketenangan dan kebahagiaan, khususnya persiapan menyambut Ramadhan:
1. Merasa Aman di lingkungan keluarga dan sosial. Tidak ada rasa takut, ancaman, gangguan dan masalah di antara keluarga, lingkungan dan kehidupan sosial. Kita merasa aman sekaligus mampu memberi rasa aman kepada orang lain. Hubungan dalam keluarga, suami-istri dan anak-anak, orang tua dan mertua semuanya selalu dalam keadaan aman, harmonis, rukun dan tidak ada masalah.
Apabila ada masalah di antara keluarga, terutama pada orang tua, mertua atau pun suami istri segeralah saling memaafkan sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Kesalahan dan dosa pada orang tua dan keluarga akan berpengaruh buruk pada proses kehidupan selanjutnya, akan menjadi penghalang untuk meraih keberkahan dan kemudahan hidup.
Sungguh beruntung bagi mereka yang masih hidup orang tuanya, jalan dan pintu surga baginya masih sangat terbuka.
Ada ulama yang mengatakan, begitu orang tua kita sudah wafat, meninggal dunia, maka kesempatan meraih berkah dan pintu surga hampir separohnya hilang dengan wafatnya orang tua. Kecuali bagi mereka yang rajin berdoa dan mendoakan istigfar untuk orang tuanya.
Seorang sahabat bernama Mu`awiyah ibn Jahimah datang kepada Nabi SAW. minta izin ingin ikut perang. Nabi SAW. bertanya; apakah Anda masih punya ibu? Jawabnya, ia. Nabi SAW. menjawab:
فاَلْزَمْهَا فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا
Kalau begitu, janganlah ikut berperang, temanilah (dan rawatlah ibumu), sebab surga ada di bawah kedua telapak kakinya. (HR. Nasai, ath-Thabarani dan lainnya).
Demikian juga dalam kehidupan sosial, mungkin selama ini ada kesalahan dan dosa termasuk melalui media sosial online mari saling memaafkan.
2. Hidup Sehat. Menjaga diri selalu dalam keadaan sehat wal afiyat adalah keperluan pokok. Kita tidak mungkin bisa bekerja, mencari nafkah dan menjalankan tugas dengan baik dan benar, kalau kita tidak sehat. Termasuk ibadah puasa dan shalat tarwih dan witir dan ibadah lainnya kurang maksimal, kurang sempurna pelaksanaannya, apabila kita selalu dalam keadaan sakit. Rasulullah SAW. bersabda:
الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ
Ornag mukmin yang kuat sehat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah sakit. (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
3. Hidup Merasa Nyaman dengan terpenuhinya kebutuhan pokok sehari-hari. Ini adalah hal yang pasti, setiap hari bahkan setiap saat perlu makan, minum, dan keperluan lainnya dalam rumah tangga. Terutama kebutuhan pokok untuk makan sahur dan kebutuhan buka puasa, serta perlengkapan ibadah shalat tarawih, dan ngaji tadarrus al-Qur’an.
Ketiga-tiganya ini; rasa aman dan harmonis dalam kehidupan keluarga dan sosial, sehat, dan nyaman dengan terpenuhinya kebutuhan pokok adalah sangat berpengaruh pada proses pelaksanaan ibadah, khususnya ibadah puasa, shalat tarwih dan witir, serta ibadah-ibadah lainnya selama bulan Ramadhan.
Salah satu kebiasaan Rasulullah SAW. menyambut kedatangan bulan suci Rramadhan adalah selalu memperlihatkan wajah cerah, ceria dan gembira. Kegembiraan ini akan terjadi apabila rasa aman, harmonis, sehat, dan nyaman semuanya terpenuhi dalam keluarga.
Selamat menyambut bulan suci Ramadhan, selamat menunaikan bulan puasa, dan ibadah-ibadah lainnya selama Ramadhan.
Mohon maaf atas segala khilaf dan kesalahan kami.
Semoga selalu dalam lindungan dan ridha Allah SWT.
Pontianak, 9 April 2021 M/26 Sya’ban 1442 H