Wudhu dan Virus Corona

Materi ini adalah bagian dari isi khutbah Jumat yang disampaikan di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, 7 Pebruari 2020.

Saat ini kita dihebohkan dengan kasus wabah Virus Corona yang berasal dari China, kemudian menyebar ke berbagai negara. Virus Corona yang dianggap membahayakan dan mematikan. sudah cukup banyak korbannya khususnya di China. Semoga Allah melindungi kita semua dari segala hal yang membahayakan.

Sesungguhnya banyak virus yang setiap saat bisa menggerogoti kesehatan diri setiap manusia.
Bagi umat Islam, menyikapinya tidak perlu panik, apalagi sampai berlebih-lebihan tapi juga tidak menganggap remeh.

Bagi umat Islam, al-Qur’an sejak awal memerintahkan agar selalu menjaga pola hidup yang bersih dan teratur. Dalam al-Qur’an, setelah ayat IQRA’, perintah membaca, Allah memerintahkan:
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنْذِرْ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
Wahai orang yang berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah, dan Pakaianmu hendaklah engkau bersihkan. (QS. al-Mudatstsir: 4).

Dalam ayat ini وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ diperintahkan agar membersihkan pakaian. Ada Ulama tafsir menjelaskan bahwa “pakaian” yang disebutkan dalam ayat ini, tapi yang dimaksud adalah badan. Perintah agar selalu bersih diri, bersih badan baik secara fisik maupun secara rohani.

Perintah membersihkan diri antara lain dengan cara berwudhu. Rasulullah SAW. bersabda:
لَا يَقْبَلُ اللهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
Allah tidak akan menerima ibadah shalat seseorang dalam keadaan hadats sampai ia berwudhu. (HR. Bukhari dari Abu Hurairah).

Atas dasar hadis inilah, para ulama Fiqh, sepakat bahwa syarat sahnya ibadah shalat adalah wudhu. Oleh karena itu, bagi umat Islam setiap saat hendaklah berwudhu.
Dalam keadaan hadats artinya dalam keadaan sedang kotor. Orang kotor tidak boleh menghadap beribadah kepada Allah. Allah Maha Suci. Allah menerima hambanya dalam keadaan suci.

Berwudhu ini adalah bagian dari pola hidup bersih yang bisa mencegah dan menangkal berbagai virus penyakit, termasuk virus corona, yang penting wudhunya dilaksanakan dengan baik dan benar disertai keyakinan yang kuat. Bahkan air yang dipakai berwudhu adalah air yang suci dan mensucikan (طاهر مطهر)

Seorang Prof. Leopold Werner dari Austria dalam riset penelitiannya berkesimpulan bahwa pusat-pusat saraf yang paling sensitif dari tubuh manusia berada pada dahi, tangan, dan kaki. Pusat saraf inilah yang sangat sensitif terhadap air segar, ketika pusat saraf ini selalu dibasuh dengan air wudhu, maka itu berarti kita menjaga pola hidup memelihara kesehatan dan keselarasan pusat saraf manusia.

Dalam berwudhu, ada empat anggota tubuh yang wajib dibasuh, yaitu wajah, kedua tangan sampai siku, bagian kepala, dan kaki. Mengapa Allah mewajibkan khusus pada empat anggota tubuh ini?

Imam an-Nawawi al-Bantani (1314 H/1897 M) menjawab dan menjelaskannya dalam kitabnya Kaasyifah as-Sajaa ‘ala Safinah an-Naja fi Ushul ad-Din wa al-Fiqh bahwa لأنها محل اكتساب الخطايا (karena empat anggota tubuh itulah tempatnya melakukan berbagai kesalahan dosa).

Para ahli medis menyebutkan, ketika berwudhu ada 493 titik akupuntur yang dibasuh oleh air wudhu. 84 titik di bagian wajah, 95 titik di bagian tangan, 64 titik di bagian kepala, 125 titik di bagian telinga, dan 125 titik di bagian kaki. Berdasarkan riset para ahli akupuntur, titik-titik ini setelah dirangsang dengan air wudhu, akan menstimulir bioenergi yang membangun keseimbangan dalam tubuh sehingga menghasilkan efek terapi yang multiindikasi. Oleh karena itulah, istiqamah dalam wudhu, akan menjadi pencegah dan penangkal dari berbagai macam virus penyakit.

Rasulullah SAW. bersabda:
احْفَظْ اللهَ يَحْفَظْكَ
Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
Maksudnya, kerjakanlah aturan yang telah Allah tetapkan dan diridhai-Nya, niscaya Allah akan menjaga dan melindungi kamu dari bahaya dan kerusakan dunia dan akhirat.

Semoga Allah selalu menjaga dan melindungi kita dari segala macam virus, baik virus yang membahayakan kehidupan dunia maupun virus yang membahayakan kehidupan akhirat kelak.

Semoga bermanfaat.

Pontianak, 7 Pebruari 2020

Posted in: Fiqih, Kajian Islam

Leave a Comment