Dibaca 514
Oleh: Wajidi Sayadi
Hidayah artinya bimbingan atau petunjuk yang menyampaikan kepada maksud yang akan dituju.
Allah memberikan hidayah kepada manusia dan makhluknya bermacam-macam sesuai perannya dan dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Hidayah Allah kepada manusia ada 5 macam:
1. Hidayah Ilham (هداية الالهام).
Hidayah Ilham atau naluri ini terdapat pada bayi, kanak-kanak sejak dilahirkan. Ketika bayi atau kanak-kanak merasa butuh makanan, minuman, perlindungan, mereka memintanya dengan cara menangis atau bunyi lainnya atau gerakan tertentu. Menangis dan gerakan bagi bayi adalah bahasa Ilham tanda adanya hidayah.
2. Hidayah Indera (هداية الحواس ).
Hidayah Ilham atau naluri pada bayi dan kanak-kanak sangat terbatas, maka seiring dengan pertumbuhannya, Allah memberikan hidayah berupa indera untuk memenuhi kebutuhannya yang lebih banyak. Hidayah indera pada manusia secara berangsur-angsur dan bertahap. Berbeda dengan hewan, naluri dan inderanya tumbuh bersamaan dan langsung sempurna sejak dilahirkan, makanya naluri dan indera hewan kadang lebih peka dan lebih tajam daripada manusia.
3. Hidayah Akal (هداية العقل).
Ilham atau naluri dan indera masih sangat terbatas dan tidak cukup bagi manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Terkadang orang sakit, ia makan atau minum yang manis tapi baginya terasa pahit. Begitu juga kayu atau tongkat yang lurus bayangannya dalam air kelihatan bengkok. Artinya indera manusia tidak bisa dipercaya mutlak 100 %, karena sangat terbatas, maka Allah memberikan hidayah berupa Akal. Hidayah Akal inilah yang menutupi kekurangan dan meluruskan kesalahan pada kekuatan naluri dan indera manusia. Hidayah akal tertinggi dari sebelumnya.
4. Hidayah Agama (هداية الدين).
Akal yang ada pada manusia terkadang bisa dikuasai oleh hawa nafsu dan jiwanya dikuasai oleh syahwatnya. Jadi, Akal belum bisa menjamin seseorang bisa sampai pada tujuan hidupnya, karena akal masih sangat terbatas jangkauannya. Kita manusia hidup berinteraksi dan bersentuhan dengan alam Nyata dan alam tidak nyata, ada yang masuk akal dan banyak tidak masuk akal. Maka Allah memberikan Hidayah Agama yang akan membimbing dan menuntun akal, indera, dan naluri. Manusia yang hidupnya hanya berpedoman pada akal, indera dan naluri pasti hidupnya hanya berpikir untuk senang-senang nafsunya saja, karena tidak akan sampai pada hakekat tujuan atau alamat yang ditujunya.
Hidayah Agama ini lebih melengkapi hidup manusia dibawah bimbingan Aqidah, tauhid, ibadah, akhlak dan cinta.
5. Hidayah al-Ma’unah wa at-Taufiq (هداية المعونة والتوفيق)
Hidayah inilah yang paling tinggi, melebihi dari sekedar hidayah Agama. Hidayah ini bersifat khusus dan otoritas hanya pada Allah semata. Dengan Hidayah ini manusia selalu berada dalam pertolongan Allah dan hatinya selalu “nempel dan lengket” dengan Allah. Hidupnya pasti selalu terarah oleh Hidayah ini.
Hidayah yang ke 5 inilah yang sesungguhnya selalu kita minta dalam surat Al-Fatihah:
اهدنا الصراط المستقيم
Semoga dengan rahmat Allah melalui amaliyah Ramadhan ini memudahkan kita bisa terbimbing mendapatkan Hidayah al-Ma’unah wa at-Taufiq dari Allah.
آمين يا الله الهادي الي صراط المستقيم
Pontianak, 3 Juni 2018/18 Ramadhan 1439 H