Dibaca 573

Di antara yang disampaikan dalam kuliah Zhuhur di Masjid Raya Mujahidin Pontianak Sabtu, 28 April 2018 ialah Ibnu Abbas menceritakan, saya berada di rumah Maimunah binti al-Harits (istri Nabi SAW. dan bibi Ibnu Abbas). Kata Ibnu Abbas: Saya menyiapkan air untuk wudhu Rasulullah SAW. Ketika Rasulullah SAW. mau berwudhu ternyata sudah tersedia air. Lalu Beliau bertanya: ‘Siapa yang menyiapkan air iniٜ. Maemunah menjawab: Itu disiapkan oleh Abdullah bin Abbas, maka Nabi SAW. langsung mendoakan:
اَللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدُِيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّٱْوِيْلَ (رواه ابن حبان).
Ya Allah berikanlah pemahaman agama yang mendalam terhadap dia dan ajarkanlah kepadanya takwil yakni tafsir al-Qur’an. (HR. Ibnu Hibban).
Ada beberapa pelajaran atau hikmah yang bisa diambil dari hadis Nabi SAW. yang berbentuk doa ini, yaitu:
1. Ketika ada orang berbuat baik kepada kita, maka sebaiknya kita mendoakan kebaikan untuknya, sebagaimana Nabi SAW. mendoakan Ibnu Abbas karena telah menyediakan air untuk wudhu Beliau.
Nabi SAW. bersabda:
من اتی اليكم معروفافكافؤوه فان لم تجدوا ما تكافؤوه فادعواله
Barangsiapa yang datang kepadamu berbuat kebaikan, maka berbuatlah kebaikan yang sama kepadanya. Jika tidak bisa, maka doakanlah kebaikan untuknya. (HR. Ahmad dari Ibnu Umar).
Ketika ada orang telah berbuat baik kepada kita, maka selain mengucapkan terima kasih juga mendoakan kebaikan untuknya, misalnya semoga sehat selalu, panjang umur, semua urusannya dimudahkan dan diberkahi Allah, dan doa-doa yang baik lainnya.
2. Guru atau dosen mendoakan murid, santrinya, atau mahasiswanya, sebagaimana Nabi sebagai guru mendoakan Ibnu Abbas sebagai muridnya.
Guru tidak cukup mengajarkan muridnya dengan berbagai macam ilmu dari referensi yang banyak serta menunjukkan berbagai judul buku dan kitab, tetapi sebaiknya guru juga mendoakan muridnya. Sifat pengasih dan penyayang guru terhadap muridnya terlihat pada sikapnya selalu mendoakan muridnya. Doa-doa guru itulah yang melengkapi keberhasilan anak didik terutama dalam pembentukan akhlak mereka. Inilah yang banyak dipraktekkan para ulama di Pondok Pesantren dari dulu hingga saat ini, makanya ilmunya banyak berkah dan manfaat.
3. Doa Nabi SAW. tersebut menyadarkan kepada kita bahwa pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap agama dan ilmu adalah hak dan wewenang Allah semata. Allah adalah sumber ilmu dan hikmah. Guru hanyalah sebab dan perantara. Oleh karena itu harus banyak berdoa kepada-Nya diiringi banyak guru dan sebab-sebab lainnya.
Pontianak, 28 April 2018