HARI-HARI DIPERGILIRKAN DI ANTARA MANUSIA

Materi ini merupakan bagian dari isi Kuliah Subuh Ahad (28/2-2021) di Masjid Raya Mujahidin Pontianak.
Judul ini adalah terjemahan dari ayat 140 Surat Ali Imran.
وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ
Dan hari-hari itu, Kami pergilirkan di antara manusia.
Ayat ini bagian dari penggalan cerita tentang perang Uhud yang terjadi tahun ke 3 H. Pada perang Uhud ini umat Islam menderita kekalahan. Setahun sebelumnya terjadi perang Badar tahun ke 2 H, dan umat Islam meraih kemenangan.
Dalam konteks inilah, ayat tersebut di atas seringkali dimaknai sebagai hari-hari kemenangan dan kekalahan itu dipergilirkan di antara kehidupan manusia, sebagaimana umat Islam menang pada perang Badar, dan tahun berikutnya umat Islam mengalami kekalahan. pada perang Uhud.
Ayat ini bisa dipahami dalam pengertian umum, bahwa hari-hari dalam kehidupan manusia akan dipergilirkan dengan berbagai situasi dan kondisi.
Hari ini bisa sehat, senang, gembira, nyaman, dapat rezeki, tapi hari-hari berikutnya bisa saja akan mengalami sakit, susah, sulit, sedih, sengsara, rugi. Inilah hakekat kehidupan selalu berubah, dinamis, dan bergiliran.
Oleh karena itu, ketika lagi sedang sehat, mendapatkan kebaikan, kesenangan, kegembiraan, keuntungan, rezeki, jangan berlebih-lebihan, biasa-biasa saja, sebab bisa jadi, hari-hari berikutnya akan mengalami sakit, keburukan, kesulitan, kesusahan, rugi.
sebaliknya, ketika dalam keadaan sakit, kesusahan, sedih, rugi, dan berbagai masalah, tidaklah berlebih-lebihan menyikapinya, tidaklah putus asa, sebab bisa jadi hari-hari berikutnya akan berubah dan berganti menjadi lebih baik.
Dinamika, pergantian dan pergiliran seperti ini menjadi pelajaran agar selalu berpikir positif, mawas diri, selalu berusaha memanfaatkan momentum yang terbaik, tidak menyia-nyiakannya.
Dalam al-Qur’an, Allah mengingatkan:
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Boleh jadi kamu membenci, tidak senang terhadap sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kami mencintai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. al-Baqarah: 216).
Selain bersikap sederhana dan hati-hati ketika mendapatkan suatu rezeki kebaikan, kesenangan, keberhasilan, sukses, juga harus mampu memanfaatkannya dengan maksimal dan sebaik-baiknya. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa keadaan seperti ini selamanya akan berlangsung terus.
Betapa banyak orang yang tertawa dan gembira pada pagi dan siang hari, tapi sore dan malamnya berganti menjadi menangis dan sedih.
Begitu juga sebaliknya, pagi dan siang hari menangis dan sedih, siang dan malamnya berubah dan berganti menjadi gembira dan tertawa.
Inilah kehidupan penuh dinamika, perubahan dan pergiliran.
Semoga kita selalu berhati-hati, tidak berlebih-lebihan.
Pontianak, 28 Pebruari 2021
Posted in: Kajian Islam

Leave a Comment