Persiapan Menyambut Ramadhan

Beberapa hari lagi bulan suci Ramadhan akan tiba. Bulan Ramadhan bagi umat Islam sangat istimewa. Oleh karena itu, dalam rangka menyambut dan persiapan memasuki bulan suci Ramadhan, banyak hal yang harus dipersiapkan, antara lain, disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW. Beliau bersabda:
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا 
Barangsiapa di antara kalian yang telah merasa aman dengan lingkungan sosialnya, merasa sehat fisiknya, mampu mencukupi kebutuhan makannya setiap hari, maka ia ibarat menggenggam dunia. (HR. Tirmidzi dari ‘Ubaidillah bin Mihshan).

Hadis ini menerangkan bahwa dunia akan berada dalam genggaman kita, maksudnya bahwa di antara yang mendatangkan kenyamanan, ketenangan, dan kebahagiaan dalam hidup ini, apabila tiga hal yang disebutkan dalam hadis tersebut mampu kita persiapkan dan laksanakan dengan baik. Sekaligus tiga hal ini juga yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan sebagai bagian dari upaya menyambut bulan suci Ramadhan, sehingga merasa tenang, aman dan nyaman beribadah selama bulan suci Ramadhan.
Tiga hal yang dimaksud adalah: 
1. Aman dan nyaman di lingkungan keluarga, tetangga dan sosial masyarakat. 
Menciptakan rasa aman, tenang dan nyaman dalam kehidupan keluarga, tetangga, dan masyarakat adalah dengan memperbaiki dan menjaga selalu mempererat silaturrahmi, menghindari kebencian dan permusuhan. Kebencian, dendam, menyakiti, suka menyebar aib dan keburukan orang lain adalah penyakit hati. Agama sangat melarang perbuatan seperti ini, akan merusak nilai pahala ibadah ritual. Terkadang kita bisa menjaga ibadah, tapi tidak bisa menjaga lidah, dan jari-jari untuk men-klik dan meng-share, menyebarluaskan gambar, video, dan berita aib orang orang lain, terlebih lagi gambar, video, dan berita itu adalah edit-editan (palsu atau hoax) oleh orang atau kelompok lain.

Bulan Sya’ban adalah bulan Mulia dan sebentar lagi kita masuk bulan suci Ramadhan, mari kita insaf segera menyudahi saling menyalahkan dan saling fitnah hanya karena persoalan kepentingan politik praktis sesaat, terutama melalui media sosial. Menganggap remeh fitnah dan dosa adalah musibahnya Agama. Sekecil apa pun kesalahan dan dosa pasti akan berpengaruh pada hati, ibadah dan spritualitas kita.

Musibah besar menimpa umat Islam saat ini adalah sangat gampang dan mudah marah, mudah emosi, mudah percaya berita bohong dan hoax, dan lebih gampang lagi menyebarluaskannya, seolah tanpa rasa bersalah dan dosa. Demikian juga sangat mudah ”dipermainkan” atau dalam bahasa kasarnya ”dibodoh-bodohi” oleh gambar edit-editan yang terkadang tidak masuk akal, tapi langsung dipercaya begitu saja. Sebaliknya, sangat susah percaya pada kebenaran, karena selalu pikiran negatif dan selalu mengaitkan pada persoalan afiliasi kepentingan politik praktis.

Bagi yang sudah terlanjur menyebar fitnah, hoax, dan menyakiti terhadap sesama saudara, keluarga, tetangga, dan sesamanya dalam kehidupan sosial sebaiknya segera memperbanyak istigfar, saling memaafkan sebelum bulan Ramadhan ini. 
اللَّهمّ أرنا الحقّ حقّا وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلًا وارزقنا اجتنابه

Ya Allah, perlihatkanlah kepada kami kebenaran itu yang benar, dan berikanlah kami ilham dan rezki kemampuan untuk mengikuti dan melaksanakannya. Ya Allah, perlihatkanlah kepada kami kebatilan itu yang batil, dan berikanlah kami ilham dan rezki kemampuan untuk menghindarinya.

2. Sehat jasmani.
Semua orang pasti mau sehat. Semua aktifitas bisa diselesaikan dengan baik apabila dalam keadaan sehat. Sebaliknya, banyak tugas dan aktifitas yang terganggu bahkan tidak bisa dilaksanakan karena terhambat oleh kondisi kesehatan yang terganggu. Salah satu kriteria kesejahteraan adalah sehat, walaupun banyak uang dan fasilitas lainnya, tapi karena sakit, maka hidupnya pasti tidak nyaman, tidak aman, dan tidak sejahtera. Sungguh benar Hadis Rasulullah SAW. di atas, bahwa kesehatan merupakan bagian dari kunci sukses dan bahagia dunia. secara khusus dalam konteks puasa Ramadhan, umat Islam diwajibkan berpuasa, tidak makan dan minum selama sebulan, pada malamnya sangat disunnatkan melaksanakan shalat tarawih dan witir serta shalat sunnat lainnya, Demikian juga tadarrus al-Qur’an. Semuanya pasti memerlukan kondisi kesehatan yang cukup dan baik. 
Semoga kita selalu dalam keadaan sehat wa al-’afiyat dalam menyambut Ramadhan dan beribadah dengan sebaik-baiknya.

3. Kebutuhan pokok sehari-hari terpenuhi. 
Ketersediaan dan keterpenuhan kebutuhan pokok sehari-hari sangat berpengaruh pada proses pelaksanaan ibadah kita termasuk ibadah puasa, shalat tarawih, witir, dan ibadah-ibadah lainnya selama bulan Ramadhan. Khususnya kebutuhan buka puasa, sahur, dan kebutuhan lainnya. Sekaligus mengingatkan, sesuai kebutuhan pokok, tidak berlebihan apalagi sampai berlebih-lebihan menuruti selera dan hawa nafsu, padahal puasa adalah mengendalikan hawa nafsu.

Ya Allah, Limpahkanlah keberkahan kepada kami di bulan Sya’ban ini dan antarkanlah kami ke bulan Ramadhan dengan Rahmat dan Ridha-Mu meraih keutamaan Ramadhan.

Posted in: Kajian Islam

Leave a Comment